Guest Lecture : Talk About the Bright Future of Synthetic Aperture Radar (SAR) Data for Artificial Intelligence Application in Indonesia

0
talk about the bright future of synthetic aperture radar (sar)

Pada hari Kamis, 22 Februari 2024, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika (FTKI) mengadakan webinar yang berjudul “Talk About the Bright Future of Synthetic Aperture Radar (SAR) Data for Artificial Intelligence Application in Indonesia”. Acara ini berlangsung dari pukul 09.30 hingga 11.30 WIB melalui platform Zoom dan menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D., yang saat ini menjabat sebagai Full Professor di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang. Beliau juga merupakan profesor/dosen tamu di berbagai universitas dan pemegang paten antena mikrostrip yang inovatif.

Prof. Josaphat membuka sesi dengan memberikan penjelasan mendalam tentang definisi dan peran Synthetic Aperture Radar (SAR) serta kaitannya dengan aplikasi artificial intelligence (AI). Beliau menjelaskan bahwa sistem SAR memanfaatkan karakteristik propagasi sinyal radar jarak jauh dan kemampuan pemrosesan informasi kompleks elektronik digital modern untuk menghasilkan citra resolusi tinggi. Hasil citra SAR ini sangat berpotensi untuk digunakan dalam berbagai aplikasi AI, terutama dengan semakin banyaknya satelit pembawa SAR yang akan datang. Namun, Prof. Josaphat juga menyoroti tantangan besar yang muncul akibat volume data SAR yang sangat besar, termasuk dalam hal pengarsipan, pemrosesan, dan analisis data. Beliau menekankan bahwa meskipun data SAR tersedia, aksesibilitas dan interpretasinya tidaklah mudah. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru untuk mengolah dan menganalisis data ini secara efektif.

Implementasi machine learning, khususnya deep learning seperti convolutional neural networks (CNN), telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam kinerja pemrosesan gambar SAR dan akurasinya, bahkan melebihi metode konvensional. Prof. Josaphat menjelaskan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk mengolah data SAR menjadi informasi yang lebih mudah dipahami dan bermanfaat bagi berbagai aplikasi, mulai dari pemantauan lingkungan hingga pengembangan infrastruktur. Kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Panca Dewi Pamungkasari, S.T., M.T., Ph.D., yang memiliki pengalaman luas dalam bidang pengolahan citra dan deep learning. Sebagai moderator, Dr. Panca Dewi berperan penting dalam mengarahkan diskusi dan memastikan bahwa konteks materi yang disampaikan oleh Prof. Josaphat dapat dipahami dengan baik oleh para peserta, terutama mahasiswa. Beliau juga memberikan wawasan tambahan berdasarkan pengalamannya sendiri, sehingga memperkaya diskusi dan memberikan perspektif yang lebih luas.

Dr. Agung Triayudi, S.Kom., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, webinar seperti ini tidak hanya mengenalkan konsep dasar machine learning dan algoritma deep learning kepada mahasiswa, tetapi juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang sedang menempuh tugas akhir atau mencari bahan untuk penelitian. Dr. Agung berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dapat lebih memahami potensi besar yang dimiliki oleh data SAR dan AI, serta dapat menerapkannya dalam penelitian dan proyek mereka di masa depan.

Webinar ini merupakan salah satu upaya FTKI dalam memberikan wawasan terbaru kepada mahasiswa mengenai perkembangan teknologi dan aplikasi praktisnya. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman seperti Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D., serta dukungan penuh dari para dosen dan dekan, diharapkan mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Melalui kegiatan ini, FTKI menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan pendidikan dan penelitian yang berkualitas, serta menjalin kerja sama dengan berbagai institusi internasional untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan memperluas jaringan akademik mereka. Dengan demikian, mahasiswa FTKI diharapkan dapat menjadi generasi yang siap bersaing di era digital yang semakin maju dan kompleks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 + 1 =